Memasuki abad ke-20, muncul kesadaran rakyat Asia dan afrika untuk membangun suatu sikap agar mereka dapat bersatu dalam satu wadah. Sikap tersebut di bangkitkan oleh faham-faham berikut ini:
Dalam pengertian luas, nasiolaisme adalah
perasaan cinta terhadap bangsa dan tanah airnya. Perasaan itu timbul karena
adanya kesamaan sejarah, agama, bahasa, kebudayaan, pemerintahan, tempat
tinggal dan keinginan untuk mempertahankan serta mengembangkannya sebagai milik
bersama.
2.Liberalisme
Paham ini muncul sebagai reaksi atas
perlakuan kaum bangsawan dan agamawan pada masa pemerii fantahan monarki
absolut. Setiap individu harus patuh pada kekuasaan bangsawan dan tunduk pada
agama. Esensi dari paham liberalisme terhadap
munculnya kesadaran berbangsa dan bernegara adalah keinginan untuk
menentukan sendiri dalam bingkai keberadaan penyelenggaraan negara.
3.Sosialisme
Merupakan paham yang menekankan perhatian
pada masyarakat secara keseluruhan. Paham ini mengemuka sebagai reaksi terhadap
kehadiran yang menganut liberalisme dengan cara mengeksploitasi kaum miskin.
Kaum miskin akhirnya bangkit menyarakan agar segalanya menjadi milik bersama
melalui institusi negara.
4.Pan-Islamisme
Merupakan suatu paham yang menginginkan
atau mencita-citakan manifestasi dari prinsip islam mengenai pentingnya
persatuan dan kesatuan antar umat islam di seluruh dunia.
Paham ini lazim disebut dengan al-wahdah
al-islamiyyah atau al-itihad al-islamiyyah.
Prinsipnya adalah umat islam merupakan
suatu kesatuan yang utuh dan universal di seluruh dunia tanpa kecuali.
5.Demokrasi
Adalah suatu pemerintahan yang berasal
dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Pemerintahan demokrasi seharusnya dilaksanakan
oleh seluruh rakyat.
Karena dalam pengambilan keputusan tidak
mungkin mengikutsertakan seluruh rakyat, dilakukanlah sistem perwakilan.
B.Perkembangan Beberapa Gerakan Kebangsaan di Asia Tenggara
Sebagian
besar negara di Asia dan Afrika mempunyai nasib yang hampir sama, yaitu pernah
di jajah oleh bangsa lain. Pola tingkah laku dan struktur masyarakatpun masih
memiliki banyak persamaan sebagai negara bekas jajahan.
Berikut
ini akan dibahas perkembangan beberapa pergerakan kebansaan di Asia Tenggara:
1.Pergerakaan Kebangsaan di Malaysia
Penjajahan
Inggris di Malaysia bermula ketika Sultan Kedah yang pada saat menghadapi
ancaman serangan Kerajaan siam (Thailand)
menawarkan Pulau Penang sebagi imbalan atas bantuan militer apabila inggris
membantu kedah. Pulau penangpun dikuasai Inggris pada tahun 1791.
Pemerintah
Inggris mengadakan perundingan untuk menyusun konstitusi. Hasil kesepakatan
adalah membentuk Negara Federal dengan sistem
parlemen dua kamar yang terdiri dari badan pilihan rakyat dan badan bentukan
parlemen. Tahun 1957, federasi malaya mendapat kemerdekaan dari Inggris.
2.Pergerakaan Kebangsaan di Filipina
Pergerakan
kemerdekaan di Filipina berawal dari terbentuknya liga Filipina yang dipimpin
Jose Rizal pada tahun 1892. ini dibentuk dengan tujuan melepaskan Filipina dari
penjajahan Spanyol yang berlangsung 300 tahun.
Titik
cerah perjuiangan kemerdekaan Filipina terlihat ketika posisi Spanyol semakin
lemah karena berperang dengan Amerika Serikat untuk memperebutkan pulau Karibia.
Situasi
ini dimanfaatkan dan beraliansi dengan Amerika Serikat untuk mengusir Spanyol.
Spanyol pun menyerah dan filipina diserahkan kepada Amerika Serikat.melihat
keadaan sudah memungkinkan Filipina mengplokamirkan kemerdekaan pada 12 juni
1898. namun nasib Filipina juga tidak berubah ternyata Amerika Serikat juga
ingin menjajah Filipina.
Filipina
melakukan perang gerilia melawan Amerika Serikat. Tahun 1919, Filipina menuntut
kemerdekaan, namun ditolak. Tahun 1934 Filipina dikukuhkan sebagai daerah persemakmuran.
Setelah perang Dunia II berakhir. Barulah Amerika Serikat memberi kemerdekaan
penuh pada Filipina pada 4 juni 1946.
3.Pergerakan Kebangsaan di Vietnam
Momentum
kekalahan Jepang dalam perang dunia ke II dimanfaatkan untuk mengplokamirkan
berdirinya Republik Demokratik Vietnam pada 2 september 1945. Perancis kembali
menyerang Vietnam bulan oktober 1945. perang yang tidak berkesudahan yang telah
memakan banyak korban mendorong Perancis untuk mengajukan tawaran perdamaian
tahun 1945.
perundinganpun dilaksanakan di Jenewa dan
menghasilkan kesepakatan damai. Intinya, Perancis segera hengkang dari Vietnam.
Kesepakatan tersebut juga memutuskan untuk membagi Vietnam menjadi dua negara.
Vietnam Utara menjadi negara yang berhaluan komunis, sementara Vietnam Selatan
menganut Liberalis. Akibat pembagian tersebut pecah perang saudara antara
Vietnam Utara dan Vietnam Selatan tahun 1956. perang berakhir dengan kemenangan
Vietnam Utara 1975. namun kedua Vietnam akhirnya dapat disatukan kembali tahun
1976 dengan nama Republik Sosialis Vietnam.
C.Terbentuknya Kesadaran Nasionalisme Indonesia.
Terbentuknya
kesadaran nasionallisme Indonesia tidak hanya didorong faktor dari luar.
Seperti perkembangan politik kolonial Belanda, tetapi juga faktor dari dalam
seperti penderitaan rakyat indonesia.
1.Perkembangan Politik Kolonial Belanda
Penderitaan
rakyat akibat tanam paksa (1830-1870) menuai kritik terhadap pemerintah
kolonial Belanda. Kaum liberal dalam parlemen Belanda mengusulkan perubahan
sikap yang mendasar dalam kebijakan pemerintah Belanda di Indonesia. Agar open
deur politiek = politik pintu terbuka, bagi investasi swasta. Dengan demikian
modal swasta masuk ke Indonesia yang dapat membuka dan memperluas kesempatan
kerja.
2.Sebab-sebab Kebangkitan Nasionalisme Indonesia.
a.Penderitaan Rakyat Indonesia
Rakyat
Indonesia di bawah pemerintahan kolonial Hindia-Belanda banyak mengalami
perlakuan yang tidak adil. Pelaksanaan tanam paksa, kerja rodi, perlakuan
diskrimitif merupakan bukti sejarah yang tidak dapat dilupakan dari hati
nuarani rakyat Indonesia. Pederitaan inilah yang mendorong para leluhur kita
untuk mengangkat senjata dan berusaha mengusir penjajah.
b.Perkembangan
Politik Etis
Ketidakadilaan,
kemiskinan, diskriminasi, pembodohan yang terjadi di Indonesia ternyata diamati
oleh negarawan di Belanda. Kas negara Belanda telah terpenuhi oleh bangsa
Indonesia. Bangsa Indonesia telah berjasa membantu pemerintah Belanda.
c.Peranan
sarana komunikasi dan transportasi
Perkembangan
sarana komunikasi dan transportasi yang semakin baik turut membantu munculnya
kesadaran berbangsa dan bernegara. Berbagai bentuk penderitaan dan siksaan yang
dialami rakyat Indonesia dapat dengan cepat diketahui kaum intelektual di dalam
negeri dan luar negeri. Paham-paham pergerakan yang ingin kemerdekaan dan
kebebasan juga dapat diakses melalui media. Semua itu menyentuh kesadaran
rakyat Indonesia untuk mendapat kemerdekaan.
d.Pergerakan
Nasionalisme di Asia dan Afrika.
Gerakaan
kebangsaan di beberapa neraga Asia dan Afrika turut andil dalam rangka
mengerakan jiwa Kebangsaan. Peristiwa-peristiwa yang mengilhami antara lain:
- keteladan Mahatma Gandhi dan Jawaharlal
Nehru dalam rangka merebut kemerdekaan India dan Inggris.
- Kemenangan Jepang atas Rusia
tahun 1905. memberi sinyal bahwa bangsa Asia dapat memenangkan pertarungan
melawan bangsa Eropa.
- Keberhasilan bangsa Filipiina
mengusir Spanyol tahun 1898.
- Keberhasilan rakyat China yang
berhasil menurunkan kaisar yang korup di awal abad ke-20
e.Pergeseran
dari rasa Etnik Kedaerahan/Golongan
menuju 1 Identitas
Kebangsaan Indonesia
Gerakaan
kepemudaan ini merupakan cikal bakal rasa persatuan bangsa dan negara.Para
pemuda merubah taktik .Berbagai organisasi kepemudaan mengadakan Diskusi, dan
seminar melalui pertemuan-pertemuan. Perasaan kedaerahan perlahan-lahan menjadi
perasaan kebangsaan dan nasionalisme. Puncaknya adalah Kongres Pemuda 28
Oktober 1928. dalam kongres tersebut , tercapai ikrar kebulatan tekad untuk
meleburkan berbagai identitas etnik dan kedaerahan menjadi satu identitas Indonesia.
f.Perkembangan
Gerakan Kebangsaan 1 Indonesia
Pergerakan
nasional Indonesia dapat dibagi menurut periode perkembangannya:
1.Periode Awal
pegerakan
nasional Indonesia baru bergerak dalam bidang sosial dan budaya. Organisasi dan
pergerakan yang mengemuka adalah Boedi Oetomo, Serekat Dagang Islam, dan
Muhammadiyah.
2.Periode
Nasionalisme Politik
Pada
tahap ini, pergerakan nasional Indonesia sudah mulai masuk ke bidang politik.
3.Periode
Nasinalisme Radikal
Pada
tahap ini, pergerakan nasional Indonesia secara jelas mencantumkan tujuan untuk
mencapai kemerdekaan.
4.Periode
Nasionalisme Bertahan
Gerakan
kebangsaan sudah lebih moderat dan memakai strategi dengan penuh pertimbangan .