PENGERTIAN RAPAT
Rapat (conference atau meeting)
merupakan alat/media komunikasi kelompok yang bersifat tatap muka dan
sangat penting, diselenggarakan oleh banyak organisasi, baik swasta
maupun pemerintah untuk mendapatkan mufakat melalui musyawarah untuk
pengambilan keputusan. Jadi rapat merupakan bentuk komunikasi yang
dihadiri oleh beberapa orang untuk membicarakan dan memecahkan
permasalahan tertentu, dimana melalui rapat berbagai permasalahan dapat
dipecahkan dan berbagai kebijaksanaan organisasi dapat dirumuskan.
Walaupun
rapat merupakan aktivitas yang sangat penting, namun sering kita
temukan beberapa permasalahan dalam rapat, dimana kita sering mendengar
adanya keluhan dari pengawai,”Apa sih, gunanya rapat?”.
Artinya adanya keterpaksaan anggota organisasi untuk mengikuti rapat
karena rapat dianggap tidak perlu, membuang-buang waktu. Hal ini terjadi
karena pengelolaan rapat yang kurang tepat antara lain:
- Para
anggota organisasi terlalu sering diminta mengikuti rapat tanpa
dipertimbangkan, siapa yang sebenarnya dan seharusnya terlibat dalam
rapat.
- Rapat hanya dijadikan alat pembenaran ide atau kehendak pimpinan.
- Hasil
rapat tidak pernah ditindak-lanjuti atau hanya berhenti pada tataran
ide saja, tanpa pernah diusahakan untuk direalisasikan.
Dalam
suatu perusahaan ataupun organisasi tidak dapat dihindari pasti selalu
terjadi konflik internal maupun eksternal. Salah satu komunikasi yang
efektif antar kelompok atau individu didalam perusahaan adalah dengan
rapat.
Berikut di sajikan beberapa pengertian mengenai rapat menurut beberapa ahli:
1. Menurut Nunung dan ratu Evi (2001:129) rapat merupakan suatu alat komunikasi antara pimpinan kantor dengan stafnya.
2. Kemudian Wursanto (1987:136) memberikan beberapa pendangan pengertian yang kemudian bisa disimpulkan oleh penulis:
a. Rapat,
merupakan suatu bentuk media komunikasi kelompok yang bersifat tataop
muka yang sering diselenggarakan oleh banyak organisasi, baik swasta
maupun pemerintah.
b. Rapat, merupakan alat untuk mendapatkan mufakat, melalui musyawarah kelompok.
c. Rapat juga merupakan media pengambilan keputusan secara musyawarahn untuk mufakat.
d. Juga dapat dikatakan, bahwa rapat, adalah komunikasi kelompok secara resmi.
e. Rapat,
adalah pertemuan antara para anggota di lingkungan kantor/organisasi
sendiri untuk membicarakan, merundingkan suatu masalah yang menyangkut
kepentingan bersama.
f. Secara
singkat dapat dikatakan pula, bahwa rapat, adalah pertemuan para
anggota organisasi/para pegawai untuk membahas hal-hal yang berhubungan
dengan kepentingan organisasi.
Beberapa macam-macam rapat dilihat dari segi peninjauannya:
1. Menurut tujuannya,yaitu:
a) Rapat
penjelasan; ialah rapat yang bertujuan untuk memberikan penjelasan
kepada para anggota, tentang kebijaksanaan yang diambil oleh pimpinan
organisasi, tentang prosedur kerja dana tata cara kerja baru, untuk
mendapatkan keseragaman kerja.
b) Rapat
pemecahan masalah bertujuan untuk mencari pemecahan tentang suatu
masalah yang dihadapi. Suatu masalah dikatakan sebagai problem solving
apabila masalah itu pemecahannya berhubungan dengan masalah-masalah
lain, saling mengait.
c) Rapat
perundingan, yaitu rapat yang bertujuan menghindari timbulnya suatu
perselisihan, mencari jalan tengah agar tidak saling merugikan
keduabelah pihak.
2. Menurut sifatnya, rapat dibedakan menjadi:
a. Rapat
formal; rapat ang diadakan dengan suatu perencanaan terlebih dahulu,
menurut ketentuan yang berlaku, dan pesertanya secara resmi mendapat
undangan.
b. Rapat
informal; rapat yang diadakan tidak didasarkan suatu perencanaan
formal. Dapat terjadi setiap saat, kapan saja, dimana saja dengan siapa
saja.
3. Menurut jangka waktunya, dapat dibedakan menjadi:
a. Rapat
mingguan; yaitu rapat yang diadakan sekali seminggu, yang membahas
maslah-masalah yang bersifat rutin yang dihadapi oleh masing-masing
manajer.
b. Rapat bulanan, rapat yang diadakan sebulan sekali, setiap terjadi pada bulan lalu. Misalnya, membahas rugi bulan yang lalu.
c. Rapat tahunan, yaitu rapat yang diadakan sekali setahun. Misalnya, rapat Dewan Komisaris.
4. Menurut frekuensinya, rapat terdiri atas:
a. Rapat rutin, rapat yang sudah ditentukan waktunya, mingguan, bulanan, tahunan.
b. Rapat
isidental, yaitu rapat yang tidak berdasarkan jadwal, tergantung
masalah yang dihadapi itu merupakan masalah yang sangat urgen yang perlu
dipecahkan bersama.
· Tujuan Rapat
Beberapa tujuan diadakannya rapat, yaitu :
1. Untuk memecahkan atau mencari jalan keluar suatu masalah.
2. Untuk menyampaikan informasi, perintah, pernyataan.
3. Sebagai alat koordinasi antar intern atau antar ekstern.
4. Agar peserta rapat dapat ikut berpartisipasi kepada masalah-masalah yang sedang terjadi.
5. Mempersiapkan suatu acara atau kegiatan.
6. Menampung semua permasalahan dari arus bawah ( para peserta rapat ).
7. Dan lain-lain.
Agar tujuan rapat dapat dicapai, analisis ( pelajari ) terlebih dahulu bagaimana tingkat ketercapaian dari tujuan tersebut.
· Jenis-Jenis Rapat Dan Syarat-Syaratnya
Orang-orang
sering menggunakan kata rapat dalam keseharian. Baik ketika situasi
formal maupun tidak formal. Dalam setiap kegiatan rapat tentu mempunyai
tujuan rapat dan jenis rapat yang berbeda.
Rapat terdiri atas beberapa jenis, tergantung cara pandangnya atau segi peninjauannya.
a) Berdasarkan tujuan.
1. Rapat Penjelasan.
2. Rapat Pemecahan Masalah.
3. Rapat Perundingan.
b) Berdasarkan sifat.
1. Rapat formal.
2. Rapat informal.
3. Rapat terbuka.
4. Rapat tertutup.
c) Berdasarkan jangka waktu.
1. Rapat mingguan.
2. Rapat bulanan.
3. Rapat semester.
4. Rapat tahunan.
d) Berdasarkan frekuensi.
1. Rapat rutin.
2. Rapat insidental.
e) Berdasarkan nama.
1. Rapat kerja.
2. Rapat dinas.
3. Musyawarah kerja.
Rapat
Resmi yaitu rapat yang diselenggarakan untuk membahas masalah yang
sangat penting. Peserta rapat sebelumnya mendapat pemberitahuan terlebih
dulu melalui surat undangan. Dalam rapat resmi berlaku peraturan
protokol yang membantu kelancaran rapat. Apabila terdapat perbedaan
pendapat diantara anggota, peraturannya adalah pendapat mayoritas
menjadi keputusan, akan tetapi hak-hak minoritas dilindungi dengan
pembatasan pembahasan pada pokok-pokok, dan lebih penting adalah
memberikan jaminan bahwa semua peserta diperlakukan dengan
sebaik-baiknya.
Rapat
tidak resmi yaitu rapat yang diselenggarakan oleh pimpinan dengan
stafnya serta diadakan di ruang kantor pimpinan atau ruang rapat untuk
membahas masalah yang mendesak atau terjadi tiba-tiba. Pada rapat ini
biasanya terjadi diskusi dan tukar pendapat atau informasi untuk
mengakrabkan pimpinan dengan stafnya. Dalam hal ini sekretaris hanya
membuat ringkasan-ringkasan sederhana hasil rapat yang menjadi
kesimpulan.
Syarat-Syarat Rapat
Rapat
dapat dikatakan berlangsung dengan baik dan berhasil, apabila tujuan
rapat yang telah ditentukan tercapai. Untuk dapat mencapai tujuan rapat,
ada beberapa syarat yang harus diperhatikan pihak panitia penyelenggara
rapat. Bagaimanakah syarat-syarat rapat yang baik?
Suatu pertemuan dapat disebut sebagai sebuah rapat apabila memenuhi kriteria berikut, yaitu:
a. Membicarakan
suatu masalah yang berkaitandengan tujuan organisasi, perusahaan,
instansi, pemerintah, dan lain-lain, yang harus
dirundingkan/didiskusikan secara bermusyawarah.
b. Pada saat rapat seluruh peserta harus berperan aktif.
c. Setiap pembicaraan ketika rapat berlangsung harus bersifat terbuka ( tidak ada yang disembunyikan serta prasangka ).
d. Adanya unsur-unsur rapat seperti pimpinan, notulen, moderator, peserta rapat, masalah yang dibahas.
Untuk mencapai tujuan rapat agar rapat berhasil, setiap peserta rapat harus mengetahui syarat-syarat rapat yang baik. Syarat-syarat rapat yang baik, antara lain :
a) Persiapan rapat.
Persiapan
rapat harus dirancang dan dilaksanakan oleh panitia penyelenggara
rapat. Secara garis besar persiapan yang harus dilaksanakan, yaitu :
1. Penentuan tujuan rapat dan acara rapat.
2. Penentuan waktu, tanggal, hari, tahun.
3. Penentuan tempat.
4. Akomodasi.
5. Konsumsi.
6. Media/peralatan.
b) Pelaksanaan rapat.
1. Suasana rapat berlangsung terbuka.
2. Para peserta rapat berpartisipasi aktif.
3. Adanya kendali dari ketua rapat
4. Hindarkan debat kusir.
5. Bahasa harus komunikatif.
6. Hindarkan monopoli ketika berbicara.
7. Terdapat keputusan dan kesimpulan rapat.
8. Adanya notulen.
9. Acara rapat.
10. Media rapat.
11. Waktu.
· Unsur-Unsur Rapat
Rapat yang termasuk salah satu jenis diskusi terdiri atas beberapa unsur, diantaranya :
1. Tujuan rapat.
2. Masalah yang dirapatkan.
3. Pemimpin rapat.
4. Peserta rapat.
5. Media rapat.
6. Notulis atau sekretaris.
· Tata Tertib Rapat
Agar
rapat bisa mencapai maksud dan tujuannya, hendaknya rapat harus
dikelola dengan baik dan harus mengetahui tata tertib rapat yang
memenuhi kriteria sbb:
1. Tepat waktu dalam memulai rapat.
2. Agenda rapat dirumuskan atau disusun dengan baik sehingga peserta rapat dapat mengetahui susunan acara rapat.
3. Setiap peserta saling menghargai pendapat yang dikemukakan peserta lain.
4. Adanya partisipasi dari peserta rapat.
5. Bersifat
terbuka, artinya bersedia menerima kritik dan saran dari peserta lain
tanpa emosi. Dengan tidak melihat siapa yang berbicara, tapi setiap
peserta mau mendengar pendapat orang lain.
6. Tidak ada peserta yang terlalu dominan selama pertemuan.
7. Perdebatan
bisa terjadi tanpa harus menjatuhkan peserta lain atau emosi, namun
saling melemparkan argumen yang kuat tanpa menindas yang lainnya.
8. Setiap argumen atau pertanyaan yang diajukan disampaikan secara singkat, jelas dan lugas.
9. Pemimpin
rapat dapat membimbing acara sampai pada akhir rapat walaupun terjadi
perdebatan atau pro-kontra pendapat. Jadi pemimpin rapat harus dapat
mengendalikan rapat sehingga masalah dapat dipecahkan untuk mengambil
kesimpulan.
10. Selalu ada kesimpulan yang diambil berdasarkan argumen-argumen yang disetujui bersama.
Agar
rapat dapat berhasil dengan baik, terlebih dahulu harus dibuat susunan
acara rapat yang merupakan urut-urutan jalannya rapat, mulai dari
pembukaan rapat sampai dengan rapat
ditutup yaitu :
ditutup yaitu :
- Pembukaan
- Pembacaan susunan acara rapat
- Pembahasan materi rapat
- Lain-lain
- Penutup
Susunan
acara rapat dibacakan dan sebelum rapat dimulai dibagikan kepada
seluruh peserta rapat, sehingga peserta rapat dapat mengetahui agenda
rapat dan susunan acara rapat sehingga rapat dapat berjalan dengan
tertib. Jadi tata tertib rapat merupakan suatu aturan rapat yang
biasanya dibacakan atau dibagikan kepada peserta rapat sebelum rapat
dimulai dengan tujuan agar rapat dapat berlangsung dengan tertib dan
tidak membuang-buang waktu secara percuma, sehingga tidak akan mendengar
lagi keluhan pegawai, ”Apa sih, gunanya rapat?”.
Berdasarkan
Buku Kamus Bahasa Indonesia, Edisi Kedua terbitan Balai Pustaka,
diuraikan bahwa yang dimaksud dengan rapat adalah pertemuan ( kumpulan )
untuk membicarakan sesuatu, sidang, majelis. Sedangkan diskusi adalah
pertemuan ilmiah untuk bertukar pikiran mengenai sesuatu masalah.
Dalam
buku Etika Komunikasi karangan Samsir Rambe, yang dimaksud dengan rapat
ialah kumpulan beberapa otang atau organisasi yang akan membicarakan
suatu masalah atau kepentingan bersama untuk memberikan penjelasan,
memecahkan suatu persoalan dan sekaligus mengadakan perundingan demi
memperoleh suatu hasil yang disepakati/disetujui bersama.
Berdasarkan
beberapa pengertian tentang rapat tersebut diatas dapat ditarik
kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan rapat ialah pertemuan atau
kumpulan dalam suatu organisasi, perusahaan, instansi pemerintah baik
dalam situasi formal maupun nonformaluntuk membicarakan, merundingkan,
dan memutuskan suatu masalah berdasarkan hasil kesepakatan bersama.
Jadi,
dalam setiap organisasi, perusahaan, instansi pemerintah pada saat
tertentu sering mengadakan rapat. Rapat yang bersifat rutin ( berkala ),
temporer ( sewaktu-waktu ). Rapat dapat berlangsung dalam situasi
formal maksudnya rapat dilaksanakan dengan mengikuti prosedur rapat,
syarat rapat, aturan rapat. Misal, rapat diselenggarakan di kantor dalam
keadaan resmi. Sedangkan rapat yang bersifat non formal, misalnya
penyelenggaraan rapat dilaksanakan di tempat-tempat yang santai ( sambil
hiburan ) seperti di tempat rekreasi, rumah makan, dan lain-lain. Hal
yang dibahas dalam rapat tentunya segala sesuatu yang berkaitan dengan
suatu kegiatan baik bisnis maupun bukan bisnis. Dalam rapat harus
terjalin komunikasi yang harmonis, efektif, dan komunikatif, sehingga
tercapai suatu keputusan hasil kesepakatan bersama. Rapat dapat
dikatakan berhasil apabila tujuan rapat ( yang telah ditentukan )
tercapai.
· Prosedur Rapat
Istilah
prosedur rapar dan kaitannya dengan pertemuan atau rapat maksudnya
ialah pada saat menyelenggarakan rapat, maka pihak penyelenggara harus
melakukan kegiatan dengan mengikuti cara atau tahap kegiatan yang tepat
dan baik sesuai ketentuan umum yang berlaku dalam rapat.
Adapun prosedur pertemuan atau rapat secara umum, yaitu sebagai berikut :
a. Panitia
penyelenggara melakukan prapersiapan seperti menentukan masalah,
tujuan, dan maksud rapat, pemimpin dan peserta rapat, mengirimkan notula
rapat sebelumnya.
b. Panitia
penyelenggara melakukan persiapan seperti menentukan acara rapat dan
menyusunnya, menata ruang rapat, menyiapkan peralatan perangkat lunak
dan keras, peralatan menulis, menyusulkan bahan rapat yang belum sempat
dikirim, menyusun konvokasi atau undangan rapat, menempatkan peserta
sesuai dengan fungsi dan kedudukannya.
c. Panitia
penyelenggara dan peserta rapat turut terlibat dalam pelaksanaan rapat.
Seluruhnya peserta rapat mempunyai hak dan kewajiban yang sama.
Maksudnya seluruh peserta rapat mempunyai hak untuk berbicara dan
mempunyai kewajiban untuk menyumbangkan hasil pemikiran.
d. Seorang
notulis bila rapat telah selesai harus mampu mencatat jalannya acara
rapat. Hal yang dicatat ialah inti-inti pembicaraan selama
berlangsungnya acara rapat.
e. Bila
rapat telah berakhir maka pihak penyelenggara harus mempunyai notula
rapat yang ditulis oleh notulis atau sekretaris. Notula rapat atau hasil
naskah rapat biasanya harus diperbanyak atau digandakan dan dikirimkan
atau didistribusikan kepada peserta rapat, baik yang hadir maupun yang
tidak hadir pada waktu rapat, atau dikirim kepada pihak luar/ekstern.
Jadi, secara sederhana dapat disimpulkan bahwa prosedur rapat atau pertemuan terdiri atas empat unsur, yaitu :
1. Prapersiapan,
2. Persiapan,
3. Pelaksanaan,
4. Penggandaan dan pendistribusian.
Selain
keempat unsur tersebut diatas terdapat hal lain yang mempengaruhi
prosedur rapat, yaitu jenis rapat dan tujuan rapat. Jika tujuan dari
komunikasi ialah tercapainya suatu keputusan atau adanya pemecahan
masalah, maka saluran yang dipergunakan ialah media lisan, kearah
peserta yang sedikit atau rapat kecil. Sedangkan penyajian/presentasi
formal dengan jumlah peserta rapat yang besar seperti konvensi
penjualan, rapat pemegang saham, presentasi untuk analis keamanan, dan
fungsi-fungsi upacara, pada umumnya diadakan di auditorium. Untuk
memperbesar objek dalam presentasi ini seringkali digunakan alat bantu
audiovisual seperti film, audio rekaman, dan slide show.
· Etika Rapat Dan Gaya Komunikasi.
Salah
satu etika yang harus dipahami dan diterapkan adalah etika rapat.
Ketika akan melaksanakan pertemuan ( bisnis atau rapat ) maka
perhatikanlah prosedur dan etika rapat. Yang dimaksud dengan etika rapat
adalah norma, nilai, kaidah, atau ukuran tingkah laku yang baik ketika
melakukan rapat.
Gaya
komunikasi sebenarnya merupakan bagian dari etika rapat. Pada saat
pertemuan setiap orang yang berbicara mempunyai kebiasaan dan gaya
tersendiri atau mempunyai gaya komunikasi yang berlainan. Komunikasi
yang efektif dapat berlangsung apabila memenuhi beberapa persyaratan.
Persyaratan tersebut, antara lain sebagai berikut :
1. Persepsi.
2. Ketepatan.
3. Kredibilitas.
4. Pengerndalian.
5. Kecocokan/keserasian.
Beberapa
persyaratan agar komunikasi berjalan efektif seperti diuraikan diatas
harus diterapkan dalam gaya komunikasi. Gaya komunikasi seseorang sangat
menentukan keberhasilan suatu komunikasi. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam gaya komunikasi, antara lain :
1. Pesyaratan komunikasi yang efektif.
2. Bahasa isyarat ialah gerakan badan/tubuh atau ekspresi wajah.
3. Bahasa yang digunakan jelas, singkat, tepat dan santun, serta dapat dipahami dengan mudah oleh orang lain.
4. Budi pekerti, watak, dan etika turut mempengaruhi gaya komunikasi seseorang.
5. Gaya bahasa yang digunakan menentukan gaya komunikasi.
Selain
kelima unsur tersebut diatas, dalam gaya komunikasi terdapat hal-hal
lain yang dapat menarik dalam mempengaruhi pembicaraan. Hal-hal menarik yang dapat mempengaruhi pembicaraan antara lain :
1. Pakaian.
2. Pandangan mata.
3. Mimik wajah.
4. Sikap badan.
5. Suara.
6. Tulisan.
· Teknik Membuka Dan Menutup Rapat
Teknik membuka rapat, yaitu sebagai berikut :
1. Kalimat pembuka harus menarik atau memikat.
2. Kalimat pembuka berisi kalimat yang membangkitkan motivasi para pendengar secara cermat.
3. Kalimat pembuka berisi uraian secara umum tentang materi/topik yang akan dibahas.
4. Berikan penegasan atau penekanan pada tujuan dari pembicaran.
5. Gunakan kalimat yang singkat, jelas, tetapi langsung menarik perhatian para pendengar.
6. Pada awal pembicaraan dapat dipakai beberapa teknik, seperti :
a) Penggunaan data.
b) Anekdot.
c) Membuat pertanyaan.
d) Mengungkapkan sesuatu yang unik dan istimewa.
e) Pribahasa, kata bijak, dan kutipan dari kitab suci.
Teknik menutup rapat, yaitu sebagai berikut :
1. Menyusun ringkasan atau kesimpulan.
2. Kalimat penutup.
PENGENDALIAN RAPAT
1. Pengendalian rapat secara bebas terbatas ( Over Head )
Adalah
pengendalian rapat dengan cara membiarkan para peserta berbicara secara
bergantian, mengadu argumentasi dan berlangsung tanpa pimpinan rapat.
Pimpinan rapat hanya memperhatikan untuk mengambil inti pembicaraan dan
setelah dipandang cukup pimpinan segera mengambil kesimpulan untuk
dijadikan keputusan.
2. Pengendalian rapat secara ketat ( Closed Controlled )
Peserta hanya boleh berbicara, bertanya atau menjawab dengan seizin pimpinan rapat dan bila perlu waktu dibatasi.
3. Pengendalian rapat secara kombinasi ( 1 dan 2 )
Cara
pengendalian rapat secara bebas terbatas dan secara ketat, digunakan
secara bergantian disesuaikan dengan situasi jalannya rapat
TEKNIK PENYELENGGARAAN RAPAT
Setelah
peserta rapat berkumpul, maka rapat dibuka oleh pembawa acara rapat (
MC ) dengan ucapan terima kasih atas kehadiran peserta rapat dan
sekaligus membacakan susunan acara rapat dan tata tertib selama rapat
berlangsung. Setelah itu pembawa acara menyerahkan rapat pada pimpinan
rapat.
Menjadi
pimpinan rapat tidak semudah yang dibayangkan, dimana pimpinan harus
mampu mendorong dan menciptakan partisipasi aktif anggota, bertanggung
jawab atas rapat yang diadakan dan pimpinan tidak boleh mendominasi
pembicaraan dalam rapat demi tercapainya tujuan rapat. Pemimpin rapat
harus bisa menciptakan rasa aman, suasana persaudaraan, saling membuka
diri dan tidak ada kesan sikap otoriter, mempunyai keterampilan
berkomunikasi untuk mendukung peserta yang pasif, dan mendorong kelompok
untuk mengambil keputusan bersama.
Pimpinan
rapat yang baik adalah pimpinan yang dapat memberikan keleluasaan
peserta untuk Berbicara spontan, dengan suasana yang santai membuat
peserta tidak ragu- ragu untuk mengeluarkan pendapatnya. Menemukan
gagasan yang cemerlang. Menyampaikan opini yang tidak sejalan dengan
pimpinan karena meraka merasa pimpinan tidak mengekang pendapatnya
bahkan memberi kebebasan dalam beragumen. Mencapai keputusan bersama
tanpa selalu meminta pemimpin sebagai penentu akhir.
Rapat akan menjadi efektif bila :
- Ketergantungan peserta rapat pada pimpinan tidak besar.
- Tidak ada perbedaan menyolok antara pimpinan dan peserta rapat.
- Kesadaran pimpinan akan pentingnya partisipasi peserta rapat.
Langkah-langkah dalam menegefektifkan rapat
Perencanaan dan Persiapan Rapat
Perencanaan dan Persiapan Rapat
· Apakah Rapat diperukan ?
Berikut ini ada beberapa alasan kenapa orang mnyelenggarakan rapat yang semestinya
tidak diperlukan.
tidak diperlukan.
v Temukan apa yang terjadi
v Anda memerlukan keputusan yang cepat
v Rapat kuartalan/Bulanan/Mingguan
v Anda ingin melibatkan setiap orang
v Menyampaikan informasi yang tidak kontroversi
· Siapa yang harus diundang?
Orang-orang yang perlu diundang dalam rapat ialah yang :
Orang-orang yang perlu diundang dalam rapat ialah yang :
§ Perlu memberikan persetujuan
§ Punya keahlian atau informasi yang diperlukan
§ Punya keahlian dan intelegensia untuk membantu kelompok menghasilkan gagasan yang dibuat
§ Akan melaksanakan keputusan
§ Akan mendorong gagasan anda untuk rapat itu
§ Akan memberikan kontribusi olh hasilnya
§ Secara langsung akan terpengaruh.
· Informasi Latar Belakang
· Menciptakan sebuah agenda
· Agenda sangat besarefektivitasnya dalam mengorganisir dan meluruskan rapat,
tetapi jarang digunakan secara efektif.
tetapi jarang digunakan secara efektif.
· Mengantisipasi dan mencegah masalah.
Kita harus mengantisipasi beberapa hal sebagai berikut :
Kita harus mengantisipasi beberapa hal sebagai berikut :
v Orang-orang yang bermasalah
v Topik-topik panas
Agenda Rapat
Agenda yang bagus dapat menyelesaikan setengah dari pekerjaan anda, bahkan sebelum
rapat dimulai.
v Menilai butir-butir agenda
· menilai Permasalahan
· menilai Tujuan, apakah untuk memberikan informasi?, diskusi? Atau memutuskan?
· menilai Kpentingan rapat
v Butir-butir standar
· Notulen rapat terakhir
· Meminta maf karena tidak hadir
· Permasalahan-permasalahan
· Lain-lain
· Tangal dan waktu berikutnya
· Urutan
· Hal paling penting pertama
· Hal kurang penting pertama
· masalah-masalah rutin.
v Penentuan waktu
- Menjaga agar rapat tetap pada jalur
- memberi tahu setiap orang bahwa waktu itu terbatas
- Rapat dapat lebih mudah dikendalikan
- Memotivasi orang
- Ada tujuan yang dapat diselesaikan.
Menulis Agenda
Contoh agenda rapat
No Butir Tujuan Tanggungjawab Waktu
Pertanyaan2 Diskusi/infornmasi/keputusan Semua/perorangan 5 menit
No Butir Tujuan Tanggungjawab Waktu
Pertanyaan2 Diskusi/infornmasi/keputusan Semua/perorangan 5 menit
Memimpin Rapat
1. Merencanakan dan Persiapan
2. Membuka Rapat
3. Penyampaian agenda
4. Penyampaian butir rapat
5. Penyampaian tujuan
2. Membuka Rapat
3. Penyampaian agenda
4. Penyampaian butir rapat
5. Penyampaian tujuan
Diskusi dan Partisipasi
1. Memotivasi
2. Mendengarkan
3. Mengendalikan
2. Mendengarkan
3. Mengendalikan
Mendapat Kesepakatan dan Persetujuan
Menilai Keberhasilan (menutup rapat)
Menilai Ulang Rapat
Menilai Keberhasilan (menutup rapat)
Menilai Ulang Rapat
· Biaya Rapat
· Mengambil Tanggungjawab
· Memikirkan ulang rapat
· Penyebab kegagalan rapat
· Beberapa perangkat di bawah ini dapat membantu supaya rapat lebih efektif
· Agenda
TEKNIK MENGAJUKAN PENDAPAT
Seorang
pimpinan rapat hendaknya dapat mengendalikan rapat dan pandai
mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada peserta rapat. Dalam hal ini
pimpinan harus menguasai teknik bertanya.
Teknik bertanya akan berhasil bila pertanyaan dari peserta rapat mempunyai nilai tambah dan berisi ide-ide yang berguna.
Teknik bertanya akan berhasil bila pertanyaan dari peserta rapat mempunyai nilai tambah dan berisi ide-ide yang berguna.
Pada dasarnya ada 4 teknik bertanya :
a. Pertanyaan langsung ( direct question )
Yaitu
pertanyaan yang ditujukan langsung pada seorang peserta rapat.
Pertanyaan ini dapat diajukan bila pimpinan mengetahui bahwa orang yang
ditunjuk dapat menjawab pertanyaan tersebut.
b. Pertanyaan tidak langsung ( overhead question )
Yaitu pertanyaan yang ditujukan kepada semua peserta, dimana pimpinan menebar pandangannya ke segala penjuru.
c. Pertanyaan mengembalikan ( reverse question )
Pertanyaan yang diajukan kepada seorang peserta yang mengajukan pertanyaan tersebut.
d. Pertanyaan dilemparkan ( Relay question )
Pertanyaan
yang diajukan kepada seseorang atau sekelompok orang dimana pimpinan
mengharapkan jawaban dari pertanyaan yang telah diajukan sebelumnya.
Tujuan dari pelemparan kembali pertanyaan adalah :
- Untuk merangsang diskusi dalam rapat.
- Membahas masalah secara lebih terperinci dan terbuka.
- Menuju ke arah kesepakatan bersama.
Menurut kacamata hasilnya rapat dibagi dua macam:
1. Bersifat mengikat :
- Kongres Suatu rapat yang diadakan oleh orang-orang tertentu.
Musyawarah untuk memutuskan sesuatu yang hasilnya mengikat peserta rapat Muktamar . Konferensi
- Rapat Suatu rapat yang diadakan oleh suatu organisasi
Musyawarah
kerja membicarakan masalah-masalah program kerja. Konferensi kerja yang
sudah dilaksanakan dan menentukan langkah lanjutan
- Perundingan : suatu rapat yang membicarakan secara mendalam
2. Bersifat tidak mengikat:
- DEBAT : Diskusi yang dilakukan secara mendetail tentang suatu masalah. Contoh : perbedaan pendapat tentang kasus Ambon
- POLEMIK
: Diskusi yang dilakukan tentang hal bertentangan dan biasanya
dilakukan secara tertulis. Contoh : Polemik tentang pealarangn siswa
ber-Jilbab di SMK Negeri 3 Denpasar.
- DISKUSI
PANEL : Suatu diskusi yang dilakukan oleh beberapa orang dan diikuti
oleh sejumlah masa. Yang dibahas tentang sesuatu topik, pembahasannya
dari berbagai aspek. Contoh : Diskusi panel tentang pengembangan
universitas. Dapat ditinjau dari segi kemahasiswaan. Pendidikan dan
pengabdian masyarakat.
- SIMPOSIUM : Sama dengan diskusi panel tapi jangkauannya lebih luas.
- Tidak mengambil keputusan tapi mengumpulkan pandangan-pandangan,
- Bersifat lebih formal . Contoh : Simposium prospek ekonomi Indonesia tahun 2003.
- TEMU KARYA : Forum tukar pengalaman tentang hal-hal yang bersifat teknis. Contoh: temu karya pengembangan ternak sapi.
- SEMINAR
: Suatu diskusi membicarakan suatu masalah secara alamiah didampingi
ahli. Contoh : Seminar Guru dengan tema “Meningkatkan Peranan Guru Untuk
Menyongsong Otonomi Daerah”.
- LOKA
KARYA : Suatu diskusi yang diadakan oleh sejumlah orang yang memiliki
keahlian tertentu (bergerak dibidang tertentu) dengan maksud dan tujuan
untuk menyempurnakan konsep/sistem yang ada. Contoh : Lokakarya sistem
pendidikan di SMK
- SARASEHAN
: Suatu forum terbuka untuk menyampaikan perasaan/unek-unek. Contoh
Sarasehan Seniman Samarinda tentang pemasungan kreatifitas.
- TEMU
WICARA : Forum tempat menyalurkan ide-ide, unek-unek, usul biasanya
dengan pejabat. Contoh : Temu Wicara petani dengan Ibu Megawati.
- PENATARAN
: Kegiatan pendidikan dalam rangka menyempurnakan/ meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan. Contoh : penataran pengurus OSIS Se
Samarinda.
- PENLOK
(Penataran Lokakarya) : Kegiatan Pendidikan dalam rangka meningkatkan
pengetahuan sambil menyempurnakan konsep pengetahuan yang bersifat
teknis.
C. Perencanaan Rapat
Bantuan
seorang sekretaris dalam merencanakan rapat memegang peranan yang
sangat penting dalam menentukan produktivitas rapat. Untuk itu
langkah-langkah yang perlu mendapat perhatian Sekretaris dalam
merencanakan rapat yang sifatnya resmi adalah :
- Persiapan Ruangan dan Tata Ruang rapat
Ruangan
untuk menyelenggarakan rapat resmi sangat menentukan kelancaran
jalannya rapat. Adalah menjadi tugas Sekretaris dalam untuk
mempersiapkan ruangan rapat. Untuk rapat yang bersifat rutin biasanya
diselenggarakan di Operation Room atau Conference Room yang
telah ada di lingkungan kantor. Jika rapat diselenggarakan di Hotel
Sekretaris harus pesan kepada Manajer Hotel agar tempat, waktu, tanggal
telah dipasang dipapan pengumuman. Papan pengumuman hendaknya diletakkan
pada tempat yang mudah diketahui. Biasanya pihak hotel telah
memperispakan spanduk misalnya : “Selamat Datang Para Peserta Rapat …. . Sehari sebelum rapat dimulai sekretaris perlu mengadakan “general check” terlebih dahulu agar segalanya bisa dipersiapkan sebaik-baiknya.
Persiapkan pula Tata Ruang (Lay out) rapat berdasarkan pertimbangan :
- Jumlah partisipan
- Hubungan masing-masing partisipan
- Level keintiman
- Jenis rapat (diskusi, presentasi, kuliah dll)
- Apakah Anda ingin meningkatkan atau memperkecil interaksi
2. Persiapan Aministrasi
a. membuat Surat Undangan rapat.
Persiapan
surat Undangan sebaik-baiknya dan disampaikan paling lambat tiga hari
sebelum penyelenggaraan rapat. Dalam surat undangan memuat hari,
tanggal, jam, waktu dan acara rapat.
b. menyusun acara /agenda rapat.
Susunlah
acara rapat secara tepat, secara berurutan dengan membuat pokok
pokoknya saja, dan perhitungkan waktu yang dirinci jam atau menitnya.
c. menyusun daftar Hadir
Buatlah
daftar hadir untuk peserta rapat. Daftar hadir bisa berupa buku tamu
bisa juga berupa lembaran biasa.Guna daftar hadir untuk mengetahui
jumlah peserta rapat dan sebagai dokumentasi.
d. Mempersiapkan bahan rapat
Bahan rapat yang perlu dipersiapkan jauh sebelum rapat diadakan bisa berupa :
- Hasil rapat yang lalu
- Hasil kertas kerja para peserta yang akan dibahas
- Peraturan-peraturan yang diperlukan
- Bahan-bahan penerbitan yang berkaitan dengan materi rapat
- Alat-alat tulis, flip chart, marker, penngaris, blok note, pensil dan sebagainya
e. Persiapan peralatan rapat
Sekretaris perlu menginventarisasi alat-alat yang digunakn untuk keperluan rapat seperti :
- Papan dan alat tulis
- Flip chart yaitu kertas-kertas yang digantung lengkap dengan markernya
- OHP, slide lengkap dengan layarnya dengan program Microsoft PowerPoint.
- Sound system, tape recorder
- Map atau tas untuk tempat bahan-bahan rapat
- Block note, ballpoint
- Tustel handycam untuk mengabadikan rapat
f. Membuat catatan hasil rapat (notulis)
NOTULA
Notula adalah
catatan laporan singkat tentang pembicaraan atau keputusan dalam rapat.
Notula berfungsi sebagai bukti telah diadakan rapat, sumber informasi
bagi peserta rapat, landasan bagi rapat berikutnya, alat pengingat
peserta rapat.
Maksud
pembuatan notula adalah agar apa yang telah dibahas dalam rapat baik
rapat untuk pemecahan masalah atau rapat untuk pengambilan keputusan
dapat menjadi acuan bagi rapat selanjutnya. Dan bagi peserta rapat yang
tidak hadir, notula dapat menjadi informasi atas materi yang dibahas dan
kesimpulan yang diperoleh. Notula dapat juga untuk melihat perkembangan
perusahaan dari waktu ke waktu. Notula dapat dibagikan kepada peserta
rapat bila telah disetujui oleh pimpinan. Notula dibuat oleh sekretaris
organisasi atau seseorang yang ditunjuk untuk melaksanakan tugas itu,
dan posisi duduknya dekat pimpinan agar sekretaris dapat menebar
pandangan ke seluruh peserta.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan notula :
- Ringkas tapi jelas dan lengkap sehingga mudah dipahami dan tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda-beda.
- Dibuat bukan berdasarkan pemikiran notulis
- Bila ada usulan dan tanggapan terhadap masalah, dapat dipisahkan cara penulisannya agar tidak membingungkan
- Dalam
penyusunan notula dibedakan mana saja materi yang berupa penyajian
informasi, materi yang menyangkut pertimbangan khusus, serta materi yang
berupa keputusan
- Menggunakan bahasa yang lugas dan langsung pada pokok pembicaraan
Notula
yang dibuat saat rapat berlansung merupakan notula awal. Notula ini
perlu disempurnakan dengan tidak mengubah isi materi semula, kemudian
diketik rapi dan dimintakan persetujuan pada pimpinan untuk menjadi
notula akhir.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penyusunan notula :
- Bila
rapat tersebut rapat rutin, sebaiknya diberi nomor urut rapat, bulan,
dan tahun rapat. Misalnya : Rapat Pengurus Yayasan Amal Maret 2007
- Perlu
diinformasikan pada judul notula rapat; apakah rapat tersebut merupakan
rapat pemberian informasi, rapat pemecahan masalah atau rapat
pengambilan keputusan.
- Susunan notula lengkap : dari judul sampai penutup diakhiri dengan tanda tangan pimpinan dan notulis rapat
- Walaupun
notula dibuat ringkas, namun setiap peserta yang berbicara perlu
disebutkan namanya, misalnya Ibu Meynar memberikan usulan tentang .........
- Keputusan yang diambil dalam rapat hendaknya dicatat secara lengkap
- Waktu dimulai dan berakhirnya rapat dituliskan dalam notula
Persiapan dalam pembuatan notula :
- Sediakan alat tulis dan kertas, tapi sekarang sudah umum digunakan Personal Computer ataupunNote Book atau Laptop untuk penyusunan notula.
- Sediakan kaset rekaman bila ada pembicaraan yang tidak dapat ditulis.
- Memahami prosedur rapat sebelum rapat dimulai
- Sediakan buku-buku referensi yang menunjang materi rapat
Isi Notula Rapat
1. Judul notula beserta nama organisasi atau unit organisasi yang menyelenggarakan rapat.
2. Hari, tanggal, tempat serta waktu dimulai dan berakhirnya rapat.
3. Pemimpin rapat
4. Sifat rapat.
5. Nama peserta baik peserta yang hadir maupun yang tidak hadir.
6. Penyempurnaan notula rapat sebelumnya dan pengesahannya.
7. Susunan Acara rapat /agenda rapat (tulis secara berurutan)
8. Jalannya rapat (pembukaan sampai dengan penutup)
9. Ringkasan jalannya rapat.
10. Hasil rapat.
11. Hal-hal yang dibicarakan dalam rapat.
12. Tempat, tanggal, bulan dan tahun pemnuatan
13. Catatan khusus.
14. Nama dan tandatangan pimpinan dan notulis rapat dibagian akhir.
15. Pembuat notula (sekretaris)
16. Pengesahan notula oleh ketua rapat
Praktik
PT
Sandika Citra Cendikia bermaksud hendak mengadakan pertemuan/rapat
berupa program training penjualan dengan metode baru, pertemuan ini
dilaksanakan sehari yang diikuti oleh 6karyawan. Agenda rapat sebagaimana tercantum di atas. Tugas anda sebagai sekretaris adalah :
1. Buat gambar layout (Tata Ruang ) rapat dengan ketentuan :
- Peserta 6 orang
- Ukuran Meja 50 x 80 cm
- Ukuran kursi 50 x 50 cm
- Bentuk tata ruang letter O
- Dilengkapi dengan komputer, OHP untuk media rapat
2. Buat surat undangan rapat, tanggal hari ini
3. Siapkan layout notula rapat yang akan digunakan
4. Ungkapkan ucapan yang tepat dalam membawakan acara pembukaan rapat